Senin, 12 April 2010

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH KUNJUNGAN PARIWISATA KABUPATEN BOJONEGORO



A.JUDUL : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH KUNJUNGAN PARIWISATA KABUPATEN BOJONEGORO


B. Latar Belakang


Indonesia memiliki banyak keindahan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai potensi pariwisata yang menarik untuk dikunjungi wisatawan. Wisatawan sangat penting kaitannya dengan pariwisata karena wisatawan yang berkunjung merupakan penghasil devisa Negara yang dapat meningkatkan pendapatan Negara dan penduduk sekitar lokasi wisata tersebut. Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor andalan (leading sector) disamping industri kecil dan agro industri, merupakan suatu instrumen untuk menghasilkan devisa dan sekaligus diharapkan akan memperluas dan meratakan kesempatan berusaha, lapangan kerja serta memupuk rasa cinta tanah air.
Kunjungan wisatawan ke tempat wisata mempunyai dampak ekonomi kepada daerah tujuan wisata yang didatangi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dampak langsung adalah dengan adanya kunjungan wisatawan, maka akan menciptakan permintaan terhadap fasilitas-fasilitas yang berkaitan dengan jasa industri pariwisata seperti hotel/losmen melati, rumah makan, sarana angkutan/travel biro dan jenis hiburan lainnya. Dengan adanya kegiatan pemenuhan kebutuhan wisatawan ini, akan meningkatkan pendapatan masyarakat (Yoeti, 1999: 57-58). Dampak tidak langsung adalah perkembangan di bidang pariwisata akan meningkatkan juga bidang-bidang lainnya.
Menurut Spillane (1994: 14) secara luas pariwisata dapat dilihat sebagai kegiatan mengembangkan potensi obyek dan daya wisata serta kawasan-kawasan wisata potensial secara berkelanjutan (sustainable tourism development) dan kegiatan yang mempunyai multidimensi dari rangkaian proses pembangunan. Pembangunan sektor pariwisata menyangkut aspek sosial budaya, ekonomi dan politik. Hal tersebut sejalan dengan ketentuan yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1990 Tentang Kepariwisataan yang menyatakan bahwa Penyelenggaraan Kepariwisataan ditujukan untuk meningkatkan pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, memperluas dan meratakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja, mendorong pembangunan daerah, memperkenalkan serta mendayagunakan obyek dan daya tarik wisata di Indonesia.
Kabupaten Bojonegoro merupakan salah satu kabupaten yang terletak di propinsi Jawa Timur yang berada paling barat sesuai batas administrasi dengan jarak ± 110 Km dari ibukota Propinsi Jawa Timur. Dalam bidang kepariwisataan Kabupaten Bojonegoro memiliki banyak obyek wisata yang cukup menarik baik di lihat dari kondisi geografis, sejarah maupun budayanya. Beberapa obyek wisata yang menarik diantaranya adalah: obyek wisata Khayangana Api, obyek wisata Wana Wisata Dnder, obyek wisata Waduk Pacal, alun-alun Kota Bojonegoro, Makam Wali Kidangan, Kolam Renang Taman Tirta, Taman wisata Air Teuku Umar dan obyek wisata Museum Rajekwesi.
Obyek wisata Khayangan Api yang teletak sekitar ±25 km dari pusat kota ini merupakan obyek wisata alam karena obyek daya tariknya berupa pemandangan alam yaitu sumber api yang tak kunjung padam yang terletak pada kawasan hutan lindung di Desa Sendangharjo Kecamatan Ngasem, sebuah desa yang memiliki kawasan hutan sekitar 42,29% dari luas desa. Selain sebagai obyek wisata alam, Khayangan Api juga merupakan obyek wisata budaya masyarakat jawa karena pada hari-hari tertentu atau bulan tertentu misalnya hari Jum’at Kliwon atau bulan Syuro diadakan ritual-ritual khusus di Khayangan Api.
Obyek wisata Wana Wisata Dander yang terletak 12 km dari pusat kota Bojonegoro ini merupakan obyek wisata alam dan buatan, dimana di sini dapat kita jumpai pemandian atau kolam renang, lapangan golf serta pemandangan alam yang cukup bagus dan terbentang luas tampak terhampar rumput hijau. Area kayu jati memang merupakan salah satu komoditas andalan Bojonegoro yang terhmpar luas yang biasanya digunakan sebagai BUPER (bumi perkemahan) serta outbound. Ada pula beberapa patung binatang dan permainan anak-anak. Masih di area yang sama terdapat pondok wisata dengan 12 kamar dan sebuah pesanggrahan. Sebuah pintu berhiaskan motif wayang di atasnya. Didalamnya terdapat hamparan air sebuah kolam renang.
Obyek wisata waduk pacal yang berada di kecamatan Temayang ini merupakan obyek yang terletak ± 35 km dari pusat kota, dimana obyek wisata disini mempunyai fasilitas play ground dan shelter. Selain itu du obyek wisata ini juga memiliki pemandangan yang cukup indah dihiasi oleh pohon-pohon yang rimbun.
Taman Alun-alun kota Bojonegoro, merupakan kawasan wisata ditengah kota. Kawasan ini sejuk oleh rimbunnya berbagai macam tumbuhan tropis. Dilengkapi dengan tempat bermain anak-anak dan sarana olah raga. Kawasan wisata ini berada didepan kantor pusat pemerintahan Kabupaten bojonegoro. Berdekatan dengan Masjid Agung Darussalam, Pasar Besar Kota Bojonegoro dan Taman Bengawan Solo, sehingga tempat ini sangat strategis untuk wisata keluarga.
Makam Wali Kidangan, makam ini adalah makam seorang ulama dari kasultanan Pajangbernama Syeh Damiakin. Ulama ini diyakini masyarakat sekitar mamiliki charisma tinggi sehingga makamnya sering dikunjungi untuk wisata ziarah. Makam Islam kuno ini berada di desa Sukorejo kecamatan Malo, kurang lebih 25 Km arah utara kota Bojonegoro.
Taman Tirta adalah kolam renang objek wisata yang sangat strategis, karena berada terletak di kota Bojonegoro, tepatnya di Jalan WR. Supratman. Supratman. Untuk masyarakat Bojonegoro dan wisatawan lain, yang ingin bersantai, menghilangkan stres, berenang, dan adanya tempat bermain. tempat ini adalah yang paling cocok obyek wisata untuk dikunjungi.
Taman Wisata Air Teuku Umar.Tidak begitu luas tapi cukup menarik.Terletak di Kecamatan Bojonegoro Kabupaten Bojonegoro tepatnya di Jalan Teuku Umar. Biaya untuk masuk sebenarnya juga tak begitu mahal hanya sekitar empat ribu rupiah,.
Adapun obyek wisata Museum Rajekwesi yang berjarak 10 km dari pusat kota merupakan obyek wisata budaya. Dimana didalamnya terdapat barang-barang kuno atau barang purbakala yang konon katanya merupakan peninggalan dari kerajaan Majapahit sebagai daya tarik dari museum ini. Selain itu, museum ini terletak tidak jauh dari pusat akomodasi sehingga mudah unuk dijangkau.
Berdasarkan data hasil observasi, perkembangan obyek wisata yang ada di Kabupaten Bojonegoro ini tidak menggembirakan jika dibandingkan dengan byek wisata di kabupaten lainnya. Berkaitan dengan hal ini terbukti bahwa jumlah wisatawan di kabupaten Bojonegoro mengalami penurunan sehingga perlu ditelusuru faktor-faktor yang mempengaruhi menurunnya jumlah kunjungan pariwisata. Sehinnga untuk mengetahui menurunnya kunjungan wisatawan maka dapat kita lihat perbandingan jumlah wisatawan anara kabupaten Bojonegoro dengan kabupaten Lamongan seperti pada table berikut ini:


Tabel 1: Data pengunjung dan daya tarik wisata di Kabupaten Bojonegoro tahun 2005-2009
Jumlah wisatawan
Tahun Kabupaten Bojonegoro Kabupaten Lamongan
Wisman Winus Wisman Winus












Sumber: Data Skunder yang Diolah: 2010

Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa pada tahun 2005-2009 antara jumlah wisatawan di Kabupaten Bojonegoro dengan Kabupaten Lamongan setiap tahunnya memiliki perbedaan yang cukup jauh. Kabupaten Bojonegoro memiliki jumlah kunjungan wisatawan yang sangat memprihatinkan. Pada tahun 2005 kabupaten Bojonegoro memiliki jumlah wisatawan selisih 1.703.097 lebih sedikit daripada Kabupaten Lamongan, pada tahun 2006 kabupaten Bojonegoro memiliki jumlah wisatawan selisih 1.453.395 lebih sedikit daripada Kabupaten Lamongan, pada tahun 2007 kabupaten Bojonegoro memiliki jumlah wisatawan selisih 2.586.580 lebih sedikit daripada Kabupaten Lamongan, pada tahun 2008 kabupaten Bojonegoro memiliki jumlah wisatawan selisih 2.904.076 lebih sedikit daripada Kabupaten Lamongan, sedangkan pada tahun 2009 kabupaten Bojonegoro memiliki jumlah wisatawan selisih 2.720.546 lebih sedikit daripada Kabupaten Lamongan.
Dari paparan diatas kita tahu secara garis besar pengunjung obyek-obyek wisata di kabupaten Bojonegoro mengalami penurunan. Hal ini dikhawatirkan akan berdampak negatif terhadap pendapatan pedagang di sekitar obyek-oyek wisata tersebut. Berkaitan dengan permasalahan ini penulis ingin melakukan penelitian tentang “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH KUNJUNGAN PARIWISATA KABUPATEN BOJONEGORO”, yaitu obyek wisata Khayangana Api, obyek wisata Wana Wisata Dnder, obyek wisata Waduk Pacal, alun-alun Kota Bojonegoro, Makam Wali Kidangan, Kolam Renang Taman Tirta, Taman Wisata Air teuku Umar dan obyek wisata Museum Rajekwesi.

Sabtu, 21 Maret 2009

media pembelajaran penginderaan jauh


DISKRIPSI WEBLOG SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PENGINDERAAN JAUH
Weblog ini sengaja didesain sebagai sumber belajar geografi khusus materi penginderaan jauh yang ditujukan untuk siswa SMA kelas XII. Seperti diketahui, materi penginderaan jauh adalah salah satu materi yang relatif sulit dibandingkan dengan materi yang lain. Terlebih dengan keterbatasan media maupun sumber belajar yang mendukung materi ini, maka siswa akan mengalami kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru. Weblog ini diharapkan bisa membantu siswa dalam memahami materi geografi pada materi penginderaan jauh ini. Setelah membaca keseluruhan dari weblog ini, siswa diharapkan dapat :
- Mengidentifikasi arti penginderaan jauh
- Menyebutkan hasil-hasil penginderaan jauh
- Mengetahui Unsur-unsur citra pengindraan jauh
- Memahami pemanfaatan citra pengindraan jauh
- mengidentifikasi bentang alam dan bentang budaya melalui citra penginderaan jauh

PETUNJUK PENGGUNAAN WEBLOG

1. Setelah tampilan weblog terbuka, kamu bisa langsung membaca materi penginderaan jauh ini dari bagian pengantar sampai bagian akhir.
2. Jika sebelumnya kamu pernah mendapat materi ini namun masih ada beberapa bagian yang belum jelas, maka bukalah pilihan materi yang kamu butuhkan dan ingin kamu kuasai.
3. Intermezo merupakan sisipan yang berupa pertanyaan ataupun pengetahuan singkat yang diharapkan bisa mendukung pemahaman materi.
4. Bila isi penjelasan materi penginderaan jauh di dalam weblog ini dirasa masih kurang, bukalah beberapa artikel atau situs lain yang juga sudah dilink-kan dengan weblog ini.
5. Jika kamu telah membuka situs lain dan ingin kembali ke situs ini, cukup klik tombol back yang ada di sebelah kiri atas.
6. Setelah kamu selesai mempelajari weblog tersebut, berikanlah kritik dan saran terhadap weblog tersebut dengan meng-klik tulisan Comment di setiap bagian bawah materi , atau dengan mengirim email ke brothergunt@yahoo.com
SELAMAT BELAJAR!
Sumber: http://inderaja.blogspot.com/2007/11/diskripsi-weblog-sebagai-media.html

Jumat, 06 Maret 2009

Banjir di Indonesia

Di musim hujan gini,ind0nesia pasti trjadi banjir dimana-mana.pernah dnger gk negara belanda terkena bnjir,pdhl ngara belanda letakny d bwah permukaan laut??tp d Ind0nesia?sbnrx dmn letak ksalahanny?jd,sampae kapnkah ind0nesia akan bgni?

Selasa, 25 November 2008

Materi Pengembangan Media Pembelajaran GEO (Slide Power Point)

Pengertian Hidrologi

Studi tentang air dirasakan semakin penting, terutama di negara-negara berkembang yang masih masalah budaya dan teknologi dalam penelolaan air yang sesuai dengan lingkungannya. Cabang ilmu yang mempelajari tentang air tersebut adalah Hidrologi. Secara etimologi, berasal dari dua kata, yaitu hidro = air, dan logos = ilmu. Dengan demikian secara umum hidrologi dapat berarti ilmu yang mempelajari tentang air.
Konsep yang umum itu, kini telah berkembang sehingga cakupan obyek hidrologi menjadi lebih jelas. Menurut Marta dan Adidarma (1983), bahwa hidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang terjadinya, pergerakan dan distribusi air di bumi, baik di atas maupun dibawah permukaan bumi, tentang sifat fisik, kimia air serta reaksinya terhadap lingkungan dan hubunganya dengan kehidupan.

Berdasarkan konsep tersebut, hidrologi memiliki ruang lingkup atau cakupan yang luas. Secara substansial, cakupan bidang ilmu itu meliputi: asal mula dan proses terjadinya air, pergerakan dan penyebaran air, sifat-sifat air, keterkaitan air dengan lingkungan dan kehidupan.
Hidrologi merupakan suatu ilmu yang mengkaji tentang kehadiran dan gerakan air di alam. Studi hidrologi meliputi berbagai bentuk air serta menyangkut perubahan-perubahannya, antara lain dalam keadaan cair, padat, gas, dalam atmosfer, di atas dan di bawah permukaan tanah, distribusinya, penyebarannya, gerakannya dan lain sebagainya. Secara meteorologis, air merupakan unsur pokok paling penting dalam atmofer bumi. Air terdapat sampai pada ketinggian 12.000 hingga 14.000 meter, dalam jumlah yang kisarannya mulai dari nol di atas beberapa gunung serta gurun sampai empat persen di atas samudera dan laut. Bila seluruh uap air berkondensasi (atau mengembun) menjadi cairan, maka seluruh permukaan bumi akan tertutup dengan curah hujan kira-kira sebanyak 2,5 cm.

Obyek Material Hidrologi


berdasarkan konsep tersebut, hidrologi memiliki ruang lingkup atau cakupan yang luas. Secara substansial, cakupan bidang ilmu itu meliputi:asal mula dan proses terjadinya air pergerakan dan penyebaran air sifat-sifat air keterkaitan air dengan lingkungan dan kehidupan Hidrologi merupakan suatu ilmu yang mengkaji tentang kehadiran dan gerakan air di alam. Studi hidrologi meliputi berbagai bentuk air serta menyangkut perubahan-perubahannya, antara lain dalam keadaan cair, padat, gas, dalam atmosfer, di atas dan di bawah permukaan tanah, distribusinya, penyebarannya, gerakannya dan lain sebagainya. Secara meteorologis, air merupakan unsur pokok.

Cabang Hidrologi


(1). Limnologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang air yang terdapat pada suatu depresi yang tergenang pada suatu cekungan, (2). Potamologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang air yang terdapat di atas permukaan tanah dan merupakan air yang mengalir,(3). Oceanografi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari morfologi,topografi,biologi laut dan lautan. (4). Kriologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang es dan salju, (5). Hidrometeorologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang poblematika Hidrologi yang berkaitan dengan meteorologi,(6). Geohidrologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang terdapatnya gerakan air di bawah permukaan tanah.


Siklus Hidrologi

Singularity air yang berpola siklus itu tidak pernah berhenti dari atmosfir ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi, dan transpirasi.Pemanasan air samudera oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara kontinu. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut. Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara diantaranya melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi, dan transpirasi.

Proses Evaporasi

Evaporasi/transpirasi adalah Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dsb. kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es. Ketika air dipanaskan oleh sinar matahari, permukaan molekul-molekul air memiliki cukup energi untuk melepaskan ikatan molekul air tersebut dan kemudian terlepas dan mengembang sebagai uap air yang tidak terlihat di atmosfir. Sekitar 95.000 mil kubik air menguap ke angkasa setiap tahunnya. Hampir 80.000 mil kubik menguapnya dari lautan. Hanya 15.000 mil kubik berasal dari daratan, danau, sungai, dan lahan yang basah, dan yang paling penting juga berasal dari tranpirasi oleh daun tanaman yang hidup. Proses semuanya itu disebut Evapotranspirasi.

Proses Infiltrasi

Infiltrasi/Perkolasi ke dalam tanah Adalah Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.

Sumber: http://suwitogeografi.blogspot.com/2008/11/pengertian-hidrologi-studi-tentang-air.html